Kotoran Unet yang besar dan sering tidak padat memang menimbulkan masalah. Selain menyebarkan bau tidak sedap, masalah lainnya adalah hadirnya banyak lalat.
Untuk mengatasi bau, beberapa kali halaman depan disemprot atau disiram karbol. Tapi, untuk mengatasi lalat, agak sulit. Pernah mama Janice menyemprotnya dengan obat serangga. Namun, tempat yang perlu disemprot terlalu luas. Selain itu, baunya pun kurang sedap dan tidak sehat.
Suatu hari mama Janice mencoba mengatasi lalat dengan lem lalat. Mungkin kamu sudah tahu, bentuknya seperti sedotan plastik panjang (yang sekelilingnya dilumuri perekat kuat) lalu ditancapkan pada sebuah tempat yang membuatnya dapat berdiri.
Ternyata cara ini cukup ampuh. Dalam waktu singkat puluhan lalat tertangkap dan mati di batang plastik yang diletakkan di pelataran tempat Acos dan Unet bermain itu. Lalu, mungkin kamu ingin bertanya, "apakah benda tersebut tidak diutak-atik Unet; dia kan tidak bisa diam."
Kamu boleh percaya atau tidak, Unet sama sekali tidak mengganggu lem-lalat tersebut. Benar. Tapi, itu hanya berjalan satu hari. Pada hari kedua, dia tidak tahan lagi dan lem-lalat itu pun dicium-ciumnya bahkan diobrak-abriknya.
Hasilnya kamu bisa tebak, plastik merah mirip sedotan itu menempel di hidung Unet. Puluhan lalat jadinya menempel di berbagai bagian tubuhnya, terutama di hidung dan kepala. Lalu, waktu dia berusaha melepas benda itu dengan kaki depannya, lem-lalat itu, beserta lalat-lalatnya pindah ke kakinya. Akhirnya Unet perlu dibantu mbak untuk membebaskan diri dari lem-lalat tersebut.
Tapi, namanya juga Unet, dia tidak jera. Esok harinya dia masih iseng bermain dekat perekat itu. Akibatnya, lalat-lalat mati itu kembali menempel di badannya dan paling banyak di telinganya. Saking sulitnya membersihkan bulu Unet dari lalat, kali ini sejumlah bulunya terpaksa digunting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar