Banyak orang membandingkan Unet dengan Yogi, anjing golden retriever yang dulu ada di rumah opa-oma Janice. Semua orang setuju bahwa wajah dan tubuh Unet sangat mirip dengan Yogi. Tapi, pribadi dan tingkah laku keduanya sangat berbeda.
Semua mengagumi Yogi yang sopan, kalem dan penurut. Yogi, yang dibawa setelah dewasa dari Amerika, memang dilatih oleh pelatih anjing profesional. Tidak heran, Yogi tidak cuma bisa sit dan shake hand, tapi juga bisa laydown dan rollover. Yogi juga diajari bahwa tempat seekor anjing adalah di luar rumah. Jadi, dia pun tak pernah minta masuk ke rumah. Bahkan bila pintu terbuka pun dia tak pernah masuk. Paling-paling dia hanya melongokkan kepala.
Sesudah Yogi tak ada, di rumah opa-oma Janice ada 2 ekor anjing kampung betina, yaitu Mocca dan Coffee. Keduanya pun bisa dilatih untuk tidak masuk rumah.
Tapi Unet, justru kebalikannya. Setiap saat selalu minta masuk ke dalam; bahkan waktu pintu tertutup sekalipun. Kalau pintu terbuka, jangan ditanya. Dia langsung menyerbu masuk. Bahkan orang yang membukakan pintu pun diterjangnya. Benar-benar tidak tahu aturan.
Janice, papa dan mamanya sering mengatakan, Unet mestinya malu pada kedua anjing kampung itu. "Unet seperti anjing yang tidak berpendidikan," kata Janice. Papa Janice malahan berkata, "jangan-jangan Unet itu anjing kampung."
Unet semakin dianggap tidak berpendidikan karena di rumah opa-oma pun dia merusak.
Yang dirusaknya adalah kain sofa milik oma yang waktu itu sedang diletakkan di belakang. Kain itu oleh Unet digigit hingga robek cukup besar. Padahal, sebelum ada Unet, sofa tersebut sudah ada di situ dan tidak diusik sama sekali oleh Mocca dan Coffee.
Masih di rumah oma, Unet juga merusak semacam rak kayu besar yang digunakan untuk meletakkan vas bunga. Benar-benar tidak berpendidikan ya si Unet?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar